Selasa, 26 Maret 2013

Dialog Shinchan

Hayatul Mursyida & Rusmawati
Inferensi dari film Shinchan

Papa: shinchan kamu mau ke toilet?
Shinchan: tidak mau.
Papah: papa tidak tau ya kalau nanti kamu mengompol?
Shinchan: selamat tidur.
Papa: eeemmm… ada ada saja. Huaaahh,,, (menguap)
Shinchan bermimpi
Masyarakat: tolong…tolong…!!!
Shinchan: tenang… tenang, aku akan menjaga kalian semuanya. Ayo prajurit Maniko!
Prajurit: iya prajurit Nohara ! (sambil menembaki raksasa)
Raksasa: tidak mempan…!!!
Prajurit: oh ya, titik lemah dari jojila ini adalah air dingin.
Shincha: iya, mana airnya ya??
Prajurit: kau pegang airnya! (sambil menunjuk ke burungnya Shinchan)
Chinchan: haaa !!!
Mamanya datang untuk membangunnkan shinchan dan membuka selimutnya, dan Shinchanpu ngompol hingga terkena muka mamanya.
Mama: AAaaa…!!!
Papa: haha… kalau begitu, mukamu itu kena siram ya? Hahahah,,, memangnya mukamu ada asapnya? hahaha
Mama: hiiihhh…kenapa kau tertawa, papa berhenti!
Papa: ya aku tau.
Mama: hiiihh… (sambil menghajar papanya).
Shinchan: aku tak bermaksud seperti itu, aku minta maaf ya ma?
Mama: kamu juga bandel, kalau begitu cuci sepraimu sendiri! Mama tidak mau mencucinya, awas kamu Shinchan!
Shinchan: kata bu guru Yosinaga, kalau kita ingin meminta bantuan seseorang, kita harus menggunakan kata minta tolong.
Mama: hiiihh… tadi malam siapa yang mengompol !!! (menjewer telinga Shinchan)
Shinchan: haduuuhhh…duuhhh… iya ma.
Shinchan pergi menjemur kasur melewati tangga, tetapi tergelincir, saat itu bukannya Shinchan segera menjemurnya, malah bermainan belingsiran.
Mama: heemmm Shinchan berhenti !!! kamu tidak boleh main main lagi ya? Ayo cepat sana jemur, awas kalau tidak. Heeemm..
Shinchan: iya… (sembari narik kasurnya ke atas loteng).
Papa: Shinchan, kamu bias tidak?
Shinchan: papa… bagaimana ini, sampai kapan aku di sini terus?
Papa: haaah!!! Baiklah kamu jangan keman mana ya? Tunggu saja di situ. Tunggu… tunggu.. mama… mama!!! (cemas).
Mama cepat, anakmu hampir saja terjatuh ma!!! (mencari kasur)
Mama: ada apa? Ada apa sih pa? ahhh papa. (merebut kasur yang di ambil papa)
Eee.. Shinchan,,, Shinchan anakku…!!! (tersandung dan jatuh)
Papa: mama
Debug….. terdengar suara sesuatu yang jatuh dari luar.
Papa: haaah…
Mama: haaah… Shinchan, Shinchan anakku,,,( sambil mendatangi tumpukan kasur yang di duga shinchan).
Shinchan… kamu telah meninggal dunia Shinchan,,, tidak Shinchan !!!
Papa: Shinchan! Shinchan anakku! (sambil menangis).
Mama: Shinchan jangan tinggalkan mama Shinchan ! (sambil menangis dan memeluk gundukan kasur itu)
Shinchan: hai… pah, mah, aku ada di sini.
Mama & Papa: Shinchan, Shinchan anakku!
Setelah dibuka gundukan kasur itu ternyata isinya bukan Shinchan, melainkan golop milik ayahnya.
Di dalam rumah.
Mama: nah… Shinchan…ayo minum yang banyak (sambil menuangkan air di gelas Shinchan).
Papa:  ahhh… untung saja kamu selamat Shinchan, tadi kamu sempat membuat mamamu ketakutan, papa juga takut nak.
Mama: ihhh… mama sayang papa.
Papa: sama sama mah.
Mama & papa: hahahaha…
Shinchan: jangan membuat orang tuamu cemas ya.
Kalimat yang saya tebalkan pertama adalah penarikan simpulan dari mama dan papa Shinchan bahwa di saat mereka melihat tumpukan kasur yang jatuh dari atas loteng itu dikira di dalam kasur tersebut terdapat Shinchan yang ikut terjatuh bersama kasurnya, dan mereka menarik kesimpulan bahwa Shinchan telah jatuh hingga meninggal dunia. Padahal Shinchan masih hidup dan selamat di atas loteng.
Kemudian yang ke dua ada juga kalimat yang saya tebalkan lagi, yaitu di saat  orang tua Shinchan dan Shincha santai di dalam rumah sambil menyuguhkan minuman untuk Shinchan, orang tua Shinchan mengungkapkan bahwa mereka senang Shinchan selamat atas kejadian tadi. Dan akhirnya Shinchan menarik kesimpulan bahwa kita tidak boleh membuat orang tua kita cemas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar